Senin 07 Sep 2015 19:04 WIB

Muslim Tolikara Masih Khawatir Keamanan Shalat Idul Adha

 Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan masjid di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan masjid di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam Luhut Padjaitan menjamin umat Islam di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, dapat melaksanakan shalat Idul Adha. Meski demikian, masyarakat Muslim di Tolikara masih menunggu kepastian keamanan.

"Tetap dilaksanakan, Bupati sudah menjamin tetap dilaksanakan dengan aman. Namun kita tetap khawatirkan akan terjadinya tindak anarkhis," kata Ketua DKM Masjid Al-Mutaqin Tolikara, Sarno, saat dihubungi republika.co.id, Senin (7/9).

Kekhawatiran ini, kata dia, muncul karena sejauh ini pihak Gidi masih menuntut pembebasan dua tersangka kasus kerusuhan pada saat sholat Idul Fitri lalu.  "Jadi, kalau ditanya perkembangan keamanan bangaimana? Saya terus terang saja mungkin kalau keamanan ya istilahnya tingkat keamanan. Nanti ketika saya jamin aman tetapi kenyataannya tidak aman nanti saya dipersalahkan,"ungkap Sarno.

"Saya menunggu kabar dari semua pihak Kapolres, Danramil, dan Bupati. Ketika silahturahmi dengan kapolres, (Sholat Idul Adha, red) akan tetap dijalankan, namun masih berkordinasi dengan Bupati (Usman Wanimbo),"ujarnya.

Muslim Tolikara berharap apa yang diucapkan oleh Menkopolhukam agar terlaksana. Sehingga negara menjamin keamanan seluruh warga negarannya.  "Saya berharap apa yang dikatakan menkopolhukam tetap (sholat Idul Adha) dijalankan dan dijamin oleh negara. Kalau memang di situ tidak berjalan berarti belum aman,"kata Sarno.

Sarno berharap Muslim di Tolikara dapat tenang dalam menjalankan peribadahannya. Mereka menginginkan hidup rukun dan damai sengan seluruh masyarakat Tolikara. Hanya saja, Sarno mengungkapkan, jika nanti kembali terjadi kerusuhan atau tindakan kriminal tentunya negara yang langsung menindak.

"Kalau memang ada yang membuat kerusuhan kriminal dan anarkis. Tentunya saudara kita berhubungannya bukan sama orang muslim tetapi langsung pada negara,"katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement