REPUBLIKA.CO.ID, NAGORE -- Presiden komite penasihat Nagore Dargah, Syed Mohamed Kalifa Sahib meragukan data Sensus 2011 tentang data agama penduduk India. Dia mengecam hasil sensus tersebut yang menyatakan populasi Muslim meningkat hanyalah konspirasi.
Dalam siaran pers pada Sabtu (29/8) lalu, Sahib menuduh pemerintah India mencoba untuk mengalihkan perhatian rakyat dari melonjaknya kenaikan harga komoditas penting, terutama harga bawang terbaru, isu-isu penting lainnya seperti jatuhnya pasar saham, dan lain sebagainya.
“Sejak program keluarga kecil yang muncul di kalangan umat Muslim membuat laju pertumbuhan mereka menurun dalam dekade terakhir,” katanya menurut Deccan Chronicle, Senin (31/8).
Lebih lanjut, dia menunjukkan angka sensus yang benar. Dalam data sensus yang dia miliki tingkat pertumbuhan populasi Muslim pada tahun 2001 sebesar 29,52 persen. Namun kini pada sensus tahun 2011 menurun menjadi 24,60 persen. Sehingga total penurunnya sekitar 4,92 persen.
Kendati demikian, pada periode yang sama laju pertumbuhan penduduk beragama Hindu yang semula pada tahun 2001 pada angka 19,92 persen kini pada sensus tahun 2011 merosot sebesar 3,16 persen, yaitu sebesar 16,76 persen. Angka tersebut menunjukkan kesenjangan antara kedua tingkat pertumbuhan masyarakat dimana lebih dari satu dekade ini semakin menyempit.
Kemudian Sahib menyatakan bukti nyata dari data angka tersebut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Hindu lebih besar ketimbang laju pertumbuhan penduduk Muslim.