REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Sebuah video dari kelompok sayap kanan Australia menyulut kekhawatiran bagi warga Muslim. Video tersebut menebarkan teror bagi umat Muslim dengan menargetkan Masjid Brisbane sebagai bahan gunjingan.
"Orang-orang ini menjalankan kampanye terkonsentrasi dan mereka ingin reaksi dari kami, itulah yang mereka inginkan," juru bicara Dewan Islam Queensland, Ali Kadri, mengatakan kepada The Guardian dilansir dari OnIslam, Selasa (25/8).
Menurutnya, ancaman video tersebut tidak dianggap serius oleh polisi, namun sesungguhnya video itu telah meneror komunitas Muslim. Video yang menghina masjid Brisbane itu menurut Kadir, dibuat oleh Liga Pertahanan Australia (ADL).
Diposting Senin kemarin, video ini menambah ketakutan bagi umat Muslim. Sebabnya, munculnya video tersebut berbarengan dengan kedatangan surat kebencian dan pengumpulan massa tak dikenal di Masjid Holland Park pada malam hari.
Pada video yang dibuat oleh ADL tersebut menunjukan salah satu anggotanya bernama Chris yang menyebutkan bahwa Masjid Holland Park merusak pemandangan karena bersebelahan dengan taman memorial untuk tentara. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan fakta palsu seputar tanah yang ditempati masjid.
Video tersebut juga memuat konten yang menyebarkan bahwa masjid Holland Park menjadi tempat pengiriman para jihadis yang berjuang di luar negeri. Mereka menuduhkan bahwa masjid tersebut melakukan hal-hal keji.
Video ini juga merupakan serangkaian protes yang sudah direncanakan untuk menghalau pembangunan masjid, seperti masjid di Bendigo, Victoria Tengah dan masjid di Darra.
Serangan lain dari ADL baru-baru ini pada komunitas Muslim termasuk menguntit dan memotret perempuan Muslim di angkutan umum, penyemprotan makian kepada Muslim di jalan-jalan Sydney dan di media sosial, menampilkan poster-poster anti-Islam di luar masjid dan bahkan mengancam untuk meledakkan sebuah sekolah Islam.