Kamis 20 Aug 2015 09:59 WIB

Islam Nusantara dan Pesantren tak Bisa Dipisahkan

Rep: c 05/ Red: Indah Wulandari
Ketua Fraksi PKB DPR Helmy Faishal Zaini.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Fraksi PKB DPR Helmy Faishal Zaini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Ahmad Helmy Faishal Zainy menyatakan, akan memperjuangkan politik yang propesantren. Ini sebagai wujud dukungan pihaknya dalam memperjuangkan Islam Nusantara.

"Berbicara Islam Nusantara, ya artinya bicara tentang pesantren. Sebab dua hal itu saling terkait dan tak bisa dipisahkan," ujarnya, Rabu (19/8). Menjadi wajar, kata dia, ketika fraksi PKB berniat untuk memperkuat pesantren yang tersebar di Indonesia.

Caranya, ujar dia, PKB akan mengawal kebijakan pemerintah agar propesantren. Misalnya, di parlemen kita berjuang agar anggaran APBN bisa tersalur juga ke pesantren. Sebab tak mungkin jika para sesepuh kiai mesti mencari dana untuk pesantren secara mandiri.

"Caranya dengan pengawalan pada Rencana  Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," jelasnya. Agar, kata dia, pelaksanaan RPJMN item pesantren dimasukkan dalam sektor infrastruktur negara juga. Jadi ini akan membuat dana APBN juga tersalur ke pesantren.

Dia menyatakan penguatan kepada pesantren bukannya tanpa alasan. Sebab secara genealogi, Islam Nusantara itu awalnya bermula dari pesantren. Sejak dulu hingga sekarang pesantren menjadi pusat pengajaran untuk pendidikan Islam. Selain itu pesantren juga jadi basis perlawanan umat Islam saat melawan penjajah.

"Nah  jika dulu pesantren banyak memberikan segalanya untuk bangsa dan negara, sekarang dibalik. Negara yang gantian memberikan kontribusinya untuk  pesantren," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement