Rabu 19 Aug 2015 21:33 WIB

Baznas Ingin Zakat Jadi Kekuatan Ekonomi Indonesia

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
 Petugas sedang melayani pembayar zakat di kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas sedang melayani pembayar zakat di kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terpilih Bambang Sudibyo berupaya mewujudkan zakat menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Dengan distribusi yang baik, zakat dapat menjadi kekuatan untuk mengentaskan kemiskinan.

"Zakat bisa mengentaskan kemiskinan dari mustahik serta mengangkat mereka secara bertahap menjadi muzakki," kata Bambang, Rabu (19/8).

Bambang mencatat terdapat kendala untuk mewujudkan hal itu. Ia mengakui, sudah cukup banyak masyarakat Indonesia yang taat membayar zakat. Akan tetapi, sebagian besar muzakki justru mengangkat dirinya sendiri sebagai amil dan membagikan zakatnya secara langsung. "Zakat itu kemudian tidak terkoordinir dan tidak teragregasi menjadi sebuah kekuatan ekonomi nasional," kata Bambang.

Bambang menyatakan, zakat perlu dikelola secara sistematis melalui amil yg bersifat nasional. Dengan itu, maka kekuatan zakat akan teragregasi.

Ia berharap, pemerintah melalui semua pejabat dapat menjadi contoh. Caranya yaitu dengan membayar zakat melalui Baznas maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement