Kamis 13 Aug 2015 12:11 WIB

'Maknai Kemerdekaan dengan Rasa Syukur'

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Satori Ismail
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Satori Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menginjak 70 tahun Negera Kesatuan Republik Indonesia, banyak agenda dan kegiatan disiapkan guna memeriahkan hari kemerdekaan. Bagaimana Islam memandang peringatan hari kemerdekaan?

agenda pesta pora.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, Islam memiliki panduan kepada setiap Muslim untuk memperingati hari kemerdekaan.  ‎"Memaknai 17 Agustus bagi umat Islam adalah menyukuri nikmat kemerdekaan," katanya kepada ROL, Kamis (13/8).

Seperti apa cara mensyukuri kemerdekaan yang Islami dan pasti dicintai penciptanya alam semesta ini yaitu Allah SWT. "Dengan menjaga NKRI, melindungi tanah air bersama rakyat agar merdeka dalam artian yang sebenarnya," ujarnya.

Misalnya merdeka dari penjajahan ekonomi, penjajahan pendidikan, kebudayaan, penjajahan sosial dan bentuk penjajahan lainnya. Kegiatan-kegiatan itulah yang menurut Islam sebagai rasa syukur Allah telah memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

"Seperti yang ditulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 aline ke tiga. "atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorong oleh keinginan yang luhur...," kata Kiai Satori.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement