REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam sudah lama menjadi agama mayoritas di Indonesia sebelum merdeka. Meski masuk dalam kelompok paling banyak, orang Islam tidak menjadi penguasa wilayah untuk menjajah kaum minoritas.
Kekuatan mayoritas Islam dimanfaatkan untuk melawan dan mengusir kolonial Belanda dan Sekutu Jepang yang sudah bertahun-tahun menjajah bangsa Indonesia.
Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof Dr KH Ahmad Satori Ismail menjelaskan orang Islam memiliki sumbangsih terbesar dalam merebut kemerdekaan.
"Sejak awal pendudukan Portugis sampai Belanda dan penjajahan Jepang, umat Islam beriskap nonkoperatif tehadap penjajah," katanya ketika dihubungi Republika, Kamis (13/8).
Dengan tidak komprominya itu, kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, orang Islam selalu melakukan perlawana baik menggerakkan fisik sampai senjata. Perlawanan itu dilakukan para pemimpin Islam dari masa ke masa demi mendapatkan kemerdekaan.
"Pemimpin Islam itu antara Untung Surapati, Pengeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari. Mereka memimpin rakyat melawan penjajah," kata Prof Satori menjelaskan.
Sampai awal abad 20, sambung doktor dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, umat Islam dengan mendirikan berbagai ormas dan berbagai persyerikatan serta gerakan kemerdekaan, terus berjuang agar kemerdekaan bisa diraih. "Akhirnya proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia bisa dibacakan."