Rabu 12 Aug 2015 10:35 WIB

Cegah Radikalisme, Masjid di Jeddah Wajib Dipasangi Kamera Intai

Rep: c 25/ Red: Indah Wulandari
Masjid Apung Corniche, Jeddah
Foto: jeddahpoint.com
Masjid Apung Corniche, Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Semua masjid di Jeddah diharuskan mengaktifkan kamera pengintai internal dan eksternal untuk memantau semua kegiatan dan memastikan tidak ada pidato berkonten ajakan radikal dalam khotbah pendakwahnya.

Ketentuan itu diumumkan oleh Kementerian Urusan Islam Arab Saudi pada Selasa (11/8) kemarin. Direktur Jenderal Wakaf, Masjid, dan Bimbingan di Jeddah Ali Al-Shamrani mengatakan, kalau langkah ini merupakan cara membina toleransi beragama dan perdamaian di masjid.

“Jika sistem kontrol yang baru di masjid ini memungkinkan untuk pemantauan lebih dekat terhadap kinerja imam di masjid,” ujarnya dilansir dari Arabnews.

Rekaman khotbah pun akan disimpan secara otomatis dan dikirim langsung ke kementerian terkait.Dalam perkembangannya, program tersebut akan diluncurkan di King Faisal Conference Hall di Universitas King Abdulaziz pekan ini.

Lebih dari 1.000 pengkhotbah diharapkan mengambil bagian dalam acara tersebut. "Kementerian dengan hati-hati memantau semua forum dan pertemuan," ujar Al-Shamrani.

Sistem tersebut tidak mengizinkan aktivitas apapun yang terjadi tanpa sepengetahuan dan persetujuan terlebih dahulu, atau dengan pengkhotbah yang tidak dipekerjakan langsung oleh kementerian.

Kementerian menentukan khotbah berdasarkan pesan yang dimaksudkan dan mencatat semua pidato yang disampaikan oleh pengkhotbah.

Semua khotbah akan ditinjau jika pihak berwenang menerima pengaduan dan pelanggar dihukum.

Sementara itu, Ahsan Abu Taleb, peneliti dari Prince Naif Arab University for Security Sciences, menyerukan jika pemantauan tambahan di masjid dilakukan untuk mengidentifikasi unsur-unsur teroris yang berbahaya.

"Ekstrimis bertujuan untuk menarik warga dan melakukannya dengan menargetkan tiga kelompok utama. Para pemuda yang rentan di masjid-masjid, mantan tahanan dan pengangguran," jelasnya.

Profesor yang juga seorang ahli keamanan, menekankan perlunya memfokuskan pada peran masjid agar pemuda jauh dari ide-ide ekstremis, serta peran mereka dalam mempromosikan moderasi dan toleransi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement