REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk mendirikan shalat lima waktu dimulai saat beliau melaksanakan Isra dan Mi’raj pada 27 Rajab tahun 11 kenabian atau dua tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Shalat lima waktu itu adalah Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Waktu untuk melaksanakan masing-masing shalat itu telah ditentukan oleh Allah SWT dalam surah Al-Isra [17]: 78. Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
Ayat tersebut di atas menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. Tergelincir matahari untuk waktu shalat Zuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Maghrib dan Isya. Sedangkan Subuh langsung dijelaskan dalam ayat tersebut. Tujuan dari shalat itu adalah untuk mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (QS Al-Ankabut [29]: 45).
Dalam situs disebutkan bahwa shalat lima waktu yang dikerjakan oleh umat Islam saat ini, sebenarnya berasal dari shalat para nabi-nabi terdahulu. Bersambung