Selasa 11 Aug 2015 22:44 WIB

Ikatan Ulama Asia Tenggara Optimalkan Kordinasi

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (tengah) didampingi pengurus MUI dan sejumlah ulama menyampaikan pernyataan sikap terkait insiden tragedi Tolikara, Papau di Jakarta, Rabu (22/7). MUI mengutuk keras segala tindakan kekerasan terhadap u
Foto: NTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (tengah) didampingi pengurus MUI dan sejumlah ulama menyampaikan pernyataan sikap terkait insiden tragedi Tolikara, Papau di Jakarta, Rabu (22/7). MUI mengutuk keras segala tindakan kekerasan terhadap u

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara ingin mengoptimalkan perannya sebagai pusat dan payung koordinasi di antara para ulama, dai serta aktivis dalam dunia pendidikan dan dakwah. "Kami ingin mengoptimalkan peran dari ikatan ulama dan dai di kawasan asia tenggara ini sebagai pusat dan payung koordinasi," kata Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara Muhammad Zaitun Rasmin di Jakarta, Selasa Malam.

Hal tersebut dikatakan Zaitun dalam acara temu wartawan di sela penutupan acara Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Lebih lanjut, Zaitun mengatakan sebagai langkah untuk menciptakan Ikatan Ulama dan Dai tersebut sebagai pusat dan payung koordinasi adalah dengan mengedepankan sikap saling mencintai, menasihati dan tolong-menolong di antara mereka.

Sementara itu, acara pertemuan ilmiah itu sendiri, diketahui telah berlangsung di Hotel Puteri Gunung, Lembang, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8-11 Agustus 2015 (23-26 Syawal 1436 Hijriah). Acara tersebut dihadiri oleh 230 orang dari seluruh provinsi di Indonesia dan sejumlah negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja dan Timor Leste.

"Lalu ada Tiongkok, Jepang, Sudan, dan Arab Saudi," ujar Zaitun.

Zaitun yang merupakan ketua dari Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara yang diresmikan sejak tanggal 29 November 2014, mengatakan dalam acara tersebut juga disampaikan rekomendasi yang merupakan sikap dari organisasi pimpinannya.

"Dalam pertemuan itu ada beberapa rekomendasi yang akan menjadi sikap kami, seperti perhatian pada dakwah di wilayah minoritas muslim," tuturnya. Ia menambahkan rekomendasi tersebut akan menjadi sikap organisasi dalam mencapai keinginan untuk menciptakan pandangan Islam moderat.

"Ini sikap kami untuk mengemas agar dakwah diarahkan pada Islam yang moderat dan mencintai perdamaian," ujar Zaitun. Dari informasi, acara penutupan tersebut akan secara resmi ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Selasa (11/8) malam

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement