Senin 10 Aug 2015 21:00 WIB

Nasi Kikil Khas Jombang Diburu Peserta Muktamar

  Proses perhitungan pemilihan calon Ketua Umum PBNU saat Muktamar NU ke 33 Jombang, Kamis (6/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Proses perhitungan pemilihan calon Ketua Umum PBNU saat Muktamar NU ke 33 Jombang, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG --  Agenda muktamar benar-benar dimanfaatkan bagi muktamirin maupun simpatisan untuk menjelajah Kabupaten Jombang. Beragam sektor bergerak dengan ritme lebih jika dibandingkan dengan hari biasa.

Perekonomian warga benar-benar bergerak dengan agenda ini. Bukan hanya soal tempat penginapan, perdagangan, tapi juga seluruh sektor, termasuk kuliner. Sejumlah pedagang kuliner bahkan harus buka lebih awal, karena pembeli yang banyak.

Salah satu kuliner yang jadi rujukan pembeli adalah Nasi Kikil Bu Ida. Warung makan di Jombang ini selalu ramai pengunjung. Saking ramainya, jam buka warung juga dimajukan, dari hari biasanya jam 17.00 WIB baru buka, saat muktamar buka lebih awal jam 16.00 WIB.

Ida, penjual nasi kikil itu mengatakan harus menambah porsi masakan. Untuk nasi, biasanya ia memasak sebanyak 20 kilogram setiap hari, tapi karena ramai ia menambah sampai 30 kilogram sehari. 50 kilogram nasi biasanya habis terjual.

Untuk sayur kikil yang menjadi sayur andalannya juga ditambah porsi masakannya. Walapun ditambah dalam jumlah banyak, jualannya juga ludes terjual. Alhasil, untung berlipat juga ia dapatkan. Satu porsi nasi kikil ia jual dengan harga Rp20 ribu. Selain nasi kikil yang merupakan masakan khas Jombang ini, juga ada menu masakan lain misalnya nasi rawon serta nasi pecel. Harga makanan itu juga relatif terjangkau.

"Saat muktamar memang porsi masakan ditambah, tapi harga jual masih tetap, untuk nasi kikil Rp20 ribu per porsi, itu sudah dengan nasi, sayur kikil dan lauk," kata Ida.

Agenda Muktamar ke-33 NU berlangsung pada 1-5 Agustus 2015. Peserta muktamar ditempatkan di empat pondok pesantren yang berada di Jombang, yaitu PP Salafiyah Syafiiyah Tebuireng, PP Mambaul Maarif Denanyar, PP Darul Ulum Rejoso, serta PP Bahrul Ulum Tambakberas.

Lokasi itu merupakan tempat tinggal muktamirin sekaligus tempat sidang komisi-komisi, seperti bahtsul masail, rekomendasi, program, dan organisasi. Namun agenda utama, seperti pembukaan, pleno komisi, serta pemilihan dilakukan di alun-alun.

Pusat kegiatan yang berada di alun-alun juga penuh sesak. Selain ada tenda resmi sebagai lokasi bazar, pedagang juga banyak menggelar barang dagangannya di lokasi tersebut. Jualannya beragam, mulai dari baju, perhiasan, makanan, dan pernik muktamar lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement