Senin 10 Aug 2015 17:14 WIB

Konsep Keikhlasan, Modal Jalankan Organisasi Keagamaan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Haedar Nashir memberikan sambutan usai melakukan serah terima jabatan saat sidang pleno muktamar Muhammadiyah ke 47 di kampus Unismuh Makassar, Sulsel, Jumat (7/8).   (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Haedar Nashir memberikan sambutan usai melakukan serah terima jabatan saat sidang pleno muktamar Muhammadiyah ke 47 di kampus Unismuh Makassar, Sulsel, Jumat (7/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, konsep keikhlasan itu merupakan modal dalam menjalankan organisasi keagamaan.  "Misi utama Muhammadiyah adalah  dakwah. Maka organisasi ini diniati berkiprah karena Allah berbeda dengan parpol yang ingin meraih kekuasaan," katanya, Senin, (10/8).

Walau sebenarnya parpol tujuannya membangun masyarakat tapi di dunia  politik ada perebutan kursi dan posisi. Berbeda dengan organisasi keagamaan, kalau dasarnya bukan keikhlasan maka tak ada komitmen, tak ada daya berkhitmad karena Allah.

Makanya, terang Haedar,  di Muhammadiyah ditanamkan keikhlasan sehingga kalau terjadi perbedaan pendapat sengit. Dicari titik temunya, kalau tidak ada titik temu maka dibuat keputusan lewat suara terbanyak, maka yang belum terakomodasi pendapatnya berupaya khlas.

Di sinilah pentingnya punya sifat ikhlas. Mau menerima keputusan dengan ikhlas demi kebaikan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement