REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah terpilih Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah belum menetapkan struktur kepemimpinan persyarikatan termasuk untuk membentuk majelis khusus mengurusi pesantren.
"Ini akan dibahas. Kami punya ribuan sekolah dan madrasah dan ada yang terintegrasi dengan asrama," kata Abdul Mu'ti seusai ditetapkan menjadi Sekretaris Umum Muhammadiyah periode 2015-2020 di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Makassar, Kamis (6/8).
Dia mengatakan pondok pesantren merupakan salah satu institusi yang penting bagi Muhammadiyah untuk mencetak kader, sehingga kualitas dan kuantitasnya perlu ditingkatkan. Pesantren juga menjadi tempat untuk pembangunan kekuatan karakter bagi kader.
"Pembentukan majelis itu merupakan agenda besar. Apakah akan menjadi majelis pesantren, nanti akan kami bicarakan dalam rapat pimpinan pusat yang akan datang," kata dia.
Mantan Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Zamzuri Umar mendesak PP Muhammadiyah agar membentuk majelis baru yang khusus mengurusi madrasah dan pondok pesantren.
"Madrasah berasrama ataupun pondok pesantren di Muhammadiyah kurang tergarap dengan baik," kata Zamzuri.
Dengan alasan itu, kata dia, Muhammadiyah seperti tidak fokus dalam mengurusi pondok pesantren. Padahal ponpes merupakan lembaga yang strategis dalam menciptakan kader masa depan persyarikatan Muhammadiyah.