Kamis 06 Aug 2015 03:25 WIB
Muktamar NU

Terpilih Sebagai Ketum, Said Aqil: Tak Ada Ambisi Politik, Hanya Agenda NU

Rep: Andi Nurroni/ Red: Hazliansyah
Rais Aam Syuriah PBNU terpilih KH. Ma'ruf Amin (ketiga kiri), dan Ketua PBNU terpilih KH. Said Aqil Siroj (empat kiri) berjabat tangan dengan para peserta Muktamar NU saat penutupan di alun-alun Jombang, Jatim, Kamis (6/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Rais Aam Syuriah PBNU terpilih KH. Ma'ruf Amin (ketiga kiri), dan Ketua PBNU terpilih KH. Said Aqil Siroj (empat kiri) berjabat tangan dengan para peserta Muktamar NU saat penutupan di alun-alun Jombang, Jatim, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- KH Said Aqil Siradj kembali memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) periode 2015-2020. Di hadapan ribuan Muktamirin, ia menyampaikan pidato perdananya.

Ia menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan Muktamar NU kali ini.

Ia pun berjanji akan selalu mengawal ahlussunnah wal jamaah, yaitu Islam yang bersifat moderat, toleran dan balance.

"Tidak akan ada agenda poltik. Tidak ada ambisi politik, tetapi hanya agenda NU," ujar Said Aqil.

Berikut pidato lengkap Kiai Said:

Dengan pertolongan Allah dan taufik-Nya, maka Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang telah selesai dengan tentram dan khidmat, dan Isnya Allah bermanfaat untuk NU dan untuk bangsa Indonesia. Saya berterima kasih kepada panitia penyelenggara, baik tingkat pusat, daerah maupun lokal.

Terima kasih kepada pengasuh empat pesantren, Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar, Rejoso. Terima kasih kepada Pengurus Wilayah Jawa Timur, Pengurus Cabang Jombang, terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Terutama, Banser, Pagar Nusa, Pemkab Jombang, Pemprov Jawa Timur, Kepolisian, Polres dan Polda. Walhasil, kepada semua yang telah turut menyukseskan acara ini, saya ucapkan terima kasih.

Saya juga berterima kasih dan hormat kepada Dr KH As’ad Said Ali yang telah rela menerima hasil dari Muktamar ini, dengan menyerahkan kepada kita semua cukup satu putaran. Padahal, berliau berhak dua putaran. Tapi dengan kebesaran jiwanya, serta kelapangan dada, telah mengakhiri penghitungan suara tanpa memasuki putaran kedua.

Bapak ibu sekalian, Alhamdulillah PBNU, selama lima tahun telah banyak yang diperbuat, walaupun masih banyak juga yang berlum berhasil, Nah yang belum berhasil inilah yang ingin saya selesaikan semaksimal upaya saya. Insya Allah, dengan bersama-sama Rais Aam dan jajaran pengurus PBNU.

Banyak sekali yang bisa kita garap, terutama generasi muda NU, agar kita menjadikan mereka sebagai kader-kader yang akan menerima estafet Kepengurusan NU, memperjuangkan ahlussunnah wal jamaah, berhadapan dengan kelompok radikal dan ekstrem, tetapi dengan mengatasnamakan Islam. Itulah tantangan kita ke depan yang sangat riil. Selain itu, juga ada tantangan ekstrem kiri, liberal, sekuler dan seterusnya.

Kami berjanji akan selalu mengawal ahlussunnah wal jamaah, yaitu Islam yang bersifat moderat, toleran dan balance. Semoga NU bermanfaat bagi kita semua, bukan saja bagi warga NU, tetapi juga bangsa Indonesia, bahkan dunia.

Saya akan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan sama sekali lagi, tidak akan ada agenda poltik. Tidak ada ambisi politik, tetapi hanya agenda NU.

Teirma kasih kepada para muktamirin yang telah membantu sengaja dengan tulus ikihlas memberikan kepercayaan kepada saya untuk melanjutkan periode kedua. Tidak lain saya memohon doa restu semoga saya dan jajaran pengurus PBNU dapat menjalankan amanat Muktamar ke-33 ini dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement