REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH Shalahuddin Wahid mengajak semua pihak bekerja sama untuk menjalankan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 berlangsung baik dan aman. Itu harus diupayakan demi menjaga persatuan dan keutuhan NU.
"Mari kita jaga NU, kita saling menjaga agar Muktamar ini berlangsung dengan baik," kata Gus Sholah di Jombang, Ahad (2/8).
Gus Sholah mengatakan, NU merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang terus konsisten dalam perjuangannnya dengan landasan Ahlussunnah wal jamaah. Suddah seharusnya, kata dia, warga nahdliyin ikut menjaga serta meneruskan perjuangan dan cita-cita para pendiri NU.
NU, lanjut Gus Sholah, lahir dari keikhlasan para ulama yang punya keilmuan tinggi dan mendalam. Sehingga, menurut adik kandung almarhum Gus Dur ini, NU tidak boleh dimanfaatkan sebagian orang demi kepentingan pragmatis.
Gus Sholah menambahkan, secara pribadi dirinya siap maju untuk mencalonkan diri dan siap berkompetisi menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode mendatang dengan calon lain. Namun, dia menggarisbawahi bahwa persaingan harus berlangsung secara adik dan terbuka.
Pernyataan Gus Sholah sekaligus mengklarifikasi adanya isu pengunduran dirinya karena sakit. "Saya tidak mengundurkan diri dan sehat wal afiat meski usia saya sudah berkepala tujuh," ujar dia.
Pelaksanaan Muktamar NU ke-33 di Jombang masih akan berlangsung hingga 5 Agustus mendatang. Saat ini, muktamirin atau peserta muktamar masih sidang pleno untuk membahas tata tertib.