REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Menteri Desa, Pembangun Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengharapkan Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama dapat menjadi momentum mendorong upaya pembangunan desa, mengingat basis NU yang kebanyakan berada di wilayah pedesaan.
"Saya sebagai kader NU tentu sangat berharap Muktamar ini menjadi momentum untuk menyatukan semangat andil warga NU dalam upaya pembangunan desa yang menjadi salah satu tugas di Kemendesa," katanya di Jombang Jawa Timur, Sabtu (1/8).
Hal ini karena, selain warga NU notabene penduduk desa, pelaksanaan Muktamar di Kota Santri itu sangat tepat untuk menyatukan suasana kebatinan untuk memikirkan upaya pembangunan desa yang saat ini tengah menjadi fokus utama pemerintah.
Marwan juga mengatakan, selain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat membangun desa, pada Muktamar NU kali ini juga untuk menyatukan kembali ikhtiar NU sebagai organisasi yang lebih mengedepankan musyawarah dan toleransi.
"Ini perlu direfleksikan kembali di acara yang melibatkan kader NU dari berbagai tingkatan tersebut, agar NU bisa istiqomah dalam menjaga keharmonisan antarumat," katanya.
Menurut Marwan, warga NU sangat penting menjaga dan meningkatkan dua hal tersebut. Sebab, keduanya merupakan modal dasar dalam membangun Indonesia yang rahmatan lil ‘alamin.
"Percuma kita membangun desa, tapi masyarakatnya masih terlalu kaku dalam menerima pendapat orang lain, keyakinan umat agama lain. Inilah tugas kita (NU) bersama, bagaimana agar kedepan tidak ada lagi masyarakat desa yang mempersoalkan perbedaan," katanya.
Dengan sikap intoleransi yang masih terjadi berbagai daerah, Marwan menegaskan, betapapun semangat membangun desa terus kita lakukan, akan sulit maju dan berkembang. Karena intoleransi sangat rentan diprovokasi yang berujung pada kerusuhan.