REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan kesiapan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, sudah dalam kisaran 99 persen. "Saya turun ke Jombang beberapa waktu lalu, memantau tempat pembukaan di Alun-alun, masjid dan pesantren. Boleh dibilang 99 persen siap," kata Said di Jakarta, Selasa (28/7).
Peninjauan kesiapan itu, kata Said, juga termasuk melihat aspek pengamanan saat muktamar berlangsung.
Rencananya, Kepolisian Daerah Jawa Timur akan mengerahkan 1.500 personel untuk mengamankan Muktamar NU.
Sebagian besar pengamanan akan difokuskan di sektor lalu lintas menilik keramaian akan diprediksi sangat padat di jalan raya saat perhelatan mukamar berlangsung pada awal Agustus 2015. Salah satu momen tersibuk untuk pengamanan lalu lintas adalah saat Presiden Joko Widodo datang ke Jombang untuk membuka muktamar salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia ini.
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama akan berlangsung pada 1-5 Agustus 2015 di Jombang dengan tema 'Menegakkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia'.
Sebelumnya, Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-33 NU Imam Azis mengatakan Jombang dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki nilai sejarah. Di tempat inilah lahir para pendiri NU. Muktamar kali ini juga bertepatan dengan peringatan menjelang seabad NU.
Ada empat pesantren besar yang menjadi tempat melangsungkan sidang komisi Muktamar NU di Jombang, yaitu Pondok Pesantren Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar dan Bahrul Ulum.