REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam bukan saja Indonesia tapi juga dunia. Pada muktamar ke-33 pengurus besar Nahdatul Ulama (PBNU) akan menjadi pertemuan akbar PBNU seluruh Indonesia.
“Muktamar NU adalah forum silaturrahim,” ujar Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf, di gedung PBNU, jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Muktamar ke-33 ini akan bertempat di Jombang. Untuk para utusan masing-masing PBNU cabang maupun wilayah akan ditempatkan by CutThePrice" href="#87198611"> penginapan di empat pesatren yakni, Ponpes Tebuireng, Ponpes Darul Ulum, Ponpes Bahrul Ulum, dan Ponpes Mambaul Ma’arif.
Di Ponpes Tebuireng akan ditempati pengurus wilayah dan pengurus cabang PBNU dari Jawa tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangkabelitung, Jogjakarta, PCI, dan Kepulauan Seribu. Di Ponpes Darul Ulum akan ditempati oleh pengurus wilayah dan pengurus cabang PBNU dari Aceh, Kalimantan (Selatan, Barat, Timur, Tengah), Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Barat.
Di Ponpes Bahrul Ulum akan ditempati oleh pengurus wilayah dan pengurus cabang PBNU dari DKI, Banten, Sulawesi (Selatan, Tengah, Tenggara), Lampung, Gorontalo, Maluku Utara, Jambi, dan Riau. Di ponpes Mambaul Ma’arif akan ditempati oleh pengurus wilayah dan pengurus cabang PBNU dari JATIM, Maluku, Papua Barat, Papua, Sulawesi Utara, dan Jabar.
Menurut Kiai Slamet, NU telah tersebar di 34 wilayah dan 506 cabang. Untuk itu, warga NU yang begitu banyak akan berkumpul dan dipertemukan di forum muktamar nanti. “Sekitar 3.849 utusan yang akan datang di mukatmar nanti,” ujarnya.