REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mushaf kuno Alquran yang ditemukan di Indonesia. Hanya saja kebanyakan masih dimiliki oleh ahli warisnya masing-masing.
Dewan Pakar Pusat Studi Alquran (PSQ) Mukhlis Hanafi meminta kesadaran ahli waris mushaf Alquran untuk mengkonservasikan benda bersejarah tersebut. Pasalnya, jika tidak disimpan dengan baik dikhawatirkan manuskrip tersebut akan rusak.
"Kita minta kesadaran masyarakat yang menjadi ahli waris atau memiliki akses terhadap mushaf Alquran tersebut untuk mengkonservasikan," kata Mukhlis kepada ROL, Kamis (23/7).
Ia mengkhawatirkan penyimpanan mushaf Alquran di rumah tidak terlalu baik karena tidak memiliki standarisasi penyimpanan benda bersejarah. Berbeda dengan museum yang memang terstandarisasi dalam hal konservasi barang kuno.
Apalagi manuskrip tersebut merupakan bukti kelayaan khazanah intelektual sejak berabad-abad lalu. Ini bukti kejayaan Islam yang kitab sucinya tidak pernah berubah sejak zaman Rasulullah.
Ia juga menyayangkan banyak manuskrip yang dijual ahli waris kepada kolektor asing dengan bayaran tinggi. Untuk itu, ia juga meminta pemerintah untuk berani mengakuisisi mushaf Alquran dari ahli waris untuk menjadi milik negara karena benda tersebut sangat bersejarah dan tidak ternilai harganya.