Rabu 08 Jul 2015 15:19 WIB

Lebaran Berbeda, MUI Jabar: Umat Islam Mesti Kedepankan Persamaan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam mengikuti Shalat Idul Fitri di Jalan Matraman, Jakarta Timur, Senin (28/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Umat Islam mengikuti Shalat Idul Fitri di Jalan Matraman, Jakarta Timur, Senin (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lebaran tahun ini ada kemungkinan dirayakan berbeda-beda. Soal ini seharusnya tak dipermasalahkan.

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar meminta umat muslim untuk tidak mempermasalahkan perbedaan penentuan hari raya Idul Fitri. Perbedaan penentuan hari raya dianggap wajar terjadi akibat perbedaan metodologi perhitungan.

‘’Umat Muslim mesti mengedepankan persamaan dibandingkan perbedaan. Dengan cara ini maka keutuhan akan semakin terjaga dengan baik,’’ katanya.

Selain itu, kata dia, umat juga diimbau untuk toleransi dan saling menghormati dalam menghadapi sebuah perbedaan. Hal ini sejalan dengan fatwa MUI dimana umat mesti mengutamakan toleransi. "Saya perkirakan penentuan hari Idul Fitri akan banyak yang sama, mungkin hanya sedikit yang berbeda. Kita tunggu saja sidang Isbat,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement