Rabu 08 Jul 2015 14:30 WIB

Wisata Religi Sunan Bonang Makin 'Menor' (1)

Pintu masuk makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.
Foto: blogspot.com
Pintu masuk makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN --  Sejumlah jamaah tahlil laki-laki dan perempuan di barat cungkup Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Jawa Timur masih khusuk berdzikir, meskipun suara adzan magrib mulai terdengar.

Di lain tempat, sejumlah warga lokal yang berada di luar makam, yang sedang berada di serambi masjid lingkungan makam Sunan Bonang, langsung menyantap bubur Suruh, yang disediakan pengelola Makam Sunan Bonang.

"Kalau peziarah yang di makam itu warga luar daerah, tapi yang makan bubur Suruh, sebagian besar warga lokal di sekitar makam untuk berbuka puasa," kata Petugas Keamanan dan Ketertiban Makam Sunan Bonang, Ibrahim.

Ia menegaskan sejak awal Puasa Ramadhan lalu, peziarah di Makam Sunan Bonang menurun drastis dibandingkan hari-hari biasa.

"Kalau ada peziarah kebanyakan warga lokal. Jumlahnya rata-rata sekitar 50 orang per hari. Padahal kalau hari biasa, apalagi sebelum Puasa Ramadhan, jumlah peziarah ya ribuan per harinya," jelas dia, dibenarkan Juru Kunci Makam Sunan Bonang, Chumaidi.

Namun, sebagaimana disampaikan Ibrahim, jumlah peziarah dari luar daerah sekarang sudah mulai meningkat, tapi hanya pada malam hari. "Sejak hari ini peziarah dari luar daerah mulai berdatangan, tapi kebanyakan datang malam hari," ucapnya.

Menyusutnya peziarah ke Makam Sunan Bonang --satu dari sembilan wali (Walisongo) penyebar Agama Islam di Jawa-- yang lokasinya di Kelurahan Kutoredjo, Kecamatan Kota, Tuban membawa pengaruh kegiatan puluhan pedagang makanan, juga cendera mata di kompleks makam.

"Banyak pedagang yang tutup, juga kalau buka sekadarnya," jelas seorang pedagang pakaian Hendro.

Meski demikian, sebagaimana dijelaskan Hendro, selama Puasa Ramadhan, barang dagangannya tetap laku baik dibeli warga lokal, juga pendatang yang hanya sekadar ngabuburit di kompleks makam setempat. "Alhamdullilah tetap saja barang dagangan saya laku, selama Puasa Ramadhan," ucapnya.

Ditanya jumlah pedagang di sekitar makam, ia mengaku tidak hapal, tapi semuanya dari warga di sekitar makam.

"Tidak ada warga luar yang berjualan di lorong jalan masuk makam," ucapnya.

Keberadaan Makam Sunan Bonang, yang berdekatan dengan Kantor Pemkab Tuban, tidak hanya mampu meningkatkan ekonomi warga di sekitar makam yang berjualan berbagai aneka barang, tapi juga warga lainnya yang berprofesi sebagai tukang becak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement