REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi mengimbau Nahdliyin atau warga NU agar pada 10 hari Ramadhan terakhir ini memperbanyak ibadah dan mendoakan kebaikan NU. Khususnya, terkait dengan pelaksanaan Muktamar NU di Jombang 1-5 Agustus mendatang.
"Istilahnya sekaligus tirakat meningkatkan amaliah ubudiyah, dan berdoa agar NU ini selamat di tengah ancaman dan tantangan yang ada sekarang ini," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (7/7).
Hasyim menilai saat ini NU dalam kondisi rawan. Ada ancaman pembelokan asas dan akidah Islam ahlussunah wal jamaah dari berbagai penjuru dan upaya pembelokan NU dari khittah ideologisnya yang ironisnya justru dari kalangan dalam NU sendiri. "Para muassis NU, seperti Hadratussyaikh Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah tegas mendirikan jamiyah NU untuk mengembangkan Islam ahlussunah wal jamaah, bukan ahlu yang lain-lain. Lah sekarang ini kok dikembangkan paham lain dan bahkan malah menyimpanginya," kata dia.
Menurut mantan Ketua Umum PBNU dua periode itu, fenomena ini kalau hanya dilihat dengan kaca mata lahiriah barangkali tidak akan tampak, sehingga diperlukan ketajaman mata batin untuk menganalisa keadaan secara lebih jeli. "Monggo poro kiai sedoyo sami mersani secara batiniah kanti waskito. (Mari para kiai semua sama-sama melihat dengan batin secara waspada). Insya Allah akan terbuka semuanya dan kita sampai pada titik kesadaran bahwa kondisinya sudah seperti ini," kata dia.