REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lembaga zakat Dompet Dhuafa meluncurkan inovasi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, utamanya kaum dhuafa dengan meluncurkan Anjungan Tes Medik (ATM).
Berbentuk mobil dengan konsep layanan portable yang dapat berpindah-pindah tempat, ATM Dompet Dhuafa bertujuan memberikan kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat dhuafa.
“Harapannya meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan. Dengan begitu, masyarakat miskin terfasilitasi dalam melakukan pencegahan aktif dan deteksi dini penyakit,” kata General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Yudha Abadi saat peluncuran ATM Dompet Dhuafa, Kamis (2/7) di Beiji, Depok, Jawa Barat.
Lebih lanjut Yudha menjelaskan, desain ATM Dompet Dhuafa ini terbagi menjadi dua aktivitas, yakni mobil konseling dan edukasi serta fasilitas medical check up dasar.
Kedua aktivitas tersebut saling berkaitan yang berfokus pada sasaran masyarakat miskin di kawasan Jabodetabek dengan target 3.000 jiwa. Mereka akan terkelola kesehatannya selama 1 tahun untuk memastikan keluarga miskin tersebut bisa terjaga kesehatannya dan lebih produktif.
“Kegiatan ATM dilaksanakan di tengah masyarakat menengah ke atas dan komunitas dan kelompok masyarakat miskin dengan menggunakan subsidi silang. Target sasaran konseling dan edukasi bersifat umum dengan penerima manfaat rata-rata 30 orang setiap kegiatan,” imbuh Yudha.
Fasilitas medical check up dasar berbasis web sendiri adalah kerja sama Dompet Dhuafa, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dan PT INTI. Dari aktivitas tersebut didapatkan data kesehatan selanjutnya menjadi basis data yang dibutuhkan untuk kebutuhan advokasi meso dan makro lebih lanjut.
Hadirnya ATM merupakan salah satu implementasi program kesehatan berbasis kawasan yang diusung Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa.
Konsep program, tersebut bertujuan memperkuat aspek promotif dan preventif yang melibatkan masyarakat serta memanfaatkan potensi lokal, memperluas akses layanan kuratif serta rehabilitatif.
Dalam pengembangan program kesehatan berbasis kawasan, salah satu program yang ditikberatkan adalah pengembangan program promotif dan preventif. Dengan hadirnya ATM, implentasi pengembagan program diharapkan bisa lebih optimal.
“Promosi kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya merespon tantangan dan strategi pencapaian target-target MDGs, sementara preventif adalah kegiatan pencegahan berbasis klinik dengan melakukan kegiatan pemeriksaan dasar kesehatan bagi masyarakat miskin,” pungkas Yudha.
Di samping itu drg. Imam Rulyawan yang juga sebagai Direktur Program Dompet Dhuafa mengungkapkan ATM hadir di Yayasan Padepokan Zammi Karina, dipilihnya lokasi ini karena penghuni padepokan sebagian besar dari jalanan sehingga kita mengetahui anak-anak jalanan cukup rentan terhadap penyakit.”