Kamis 02 Jul 2015 10:07 WIB

Media Massa Ditengarai Penyebab Larangan Jilbab di Rusia

Rep: C38/ Red: Indah Wulandari
Muslimah Rusia (Ilustrasi).
Foto: IST
Muslimah Rusia (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Peningkatan larangan jilbab di Rusia ditengarai akibat media massa gagal memberikan informasi yang memadai tentang ajaran Islam yang sebenarnya.

“Islam sangat bervariasi, tetapi di media, Islam praktis disamakan dengan teroris. Berita lebih sering fokus pada serangan teror daripada hal-hal positif,” kata sosiolog di Levada Center, Karina Pipiya, dilansir dari onislam.net, Kamis (2/7).

Menurut dia, seandainya ada tayangan berita yang memandang Islam dari sudut pandang berbeda, hasil jajak pendapat juga akan menunjukkan hasil berbeda. Hal ini ia ungkapkan terkait sebuah jajak pendapat terbaru yang diadakan oleh lembaga riset independen Levada.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan tiga dari empat orang Rusia menentang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah dan universitas. Tercatat sebanyak 91 persen responden menentang pakaian yang mencerminkan keislaman.

Di seluruh Rusia, hanya 18 persen yang setuju perempuan Muslim berhak mengenakan jilbab ke sekolah, 74 persen selebihnya menentang.

Pipiya mengatakan, ketidaksukaan warga Rusia akan jilbab pada dasarnya dimotivasi oleh konflik Rusia di Chechnya. Serta munculnya Islam militan di Timur Tengah juga turut menambah sentimen tersebut.

“Pada tahun 2014, dalam konteks krisis Ukraina, fokus ketidaksukaan dan ketakutan terhadap umat Islam bergeser kepada lawan politik eksternal,” kata Pipiya.

Debat seputar jilbab Islam telah memanas kembali awal tahun ini, setelah Mahkamah Agung Rusia menetapkan larangan jilbab di sekolah-sekolah di Republik Moldova. Menteri Pendidikan Rusia, Dmitry Livanov, juga berpendapat serupa.

Ulama setempat, Mufti Fagim Shafiyev, mengkritik larangan tersebut. Ia mengatakan, hal itu melanggar konstitusi Rusia dan hak kebebasan beragama.

Islam adalah agama terbesar kedua di Rusia yang mewakili sekitar 15 persen dari total populasi. Agama yang dominan di Rusia adalah Orthodox dengan total 145 juta jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement