REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi pejabat sekelas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, bulan Ramadhan bisa menjadi momen menikmati ragam kuliner. Namun, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini ternyata tidak punya menu santapan yang istimewa saat sahur dan berbuka.
“Tidak yang istimewa karena kita hidup bukan untuk makan tapi kita makan untuk hidup,” kata dia, Jumat (26/6).
Pria yang sempat menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009 ini justru menilai, selama makanan atau minuman itu halal, penyuka madu dan kurma itu mengaku tetap bisa menikmatinya.
Aher juga menerangkan kalau secara matematis, makanan dan minuman yang masuk ke perut selama bulan suci Ramadhan akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan lain. Sehingga, pengeluaran untuk makan bisa dialihkan untuk anggaran sedekah.
Simpel, tanpa persiapan menjadi kunci kebahagiannya menghadapi Ramadhan. Sikap tersebut ternyata juga ia tularkan kepada anak-anaknya, agar keluarganya senantiasa berbahagia saat Ramadhan datang.
Meski jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat membuatnya sibuk dengan berbagai jadwal berbuka puasa, Aher menegaskan kalau Ramadhan tetap akan ia jadikan momentum kebersamaan dengan keluarga, salah satunya dengan saat santap sahur bersama.
Peraih Tokoh Perubahan Republika 2011 tersebut, juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Jawa Barat untuk menjadikan Ramadhan sebagai sarana pembinaan diri.