Oleh: Abdillah Onim, Relawan Indonesia di Gaza, Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kita ketahui bersama sudah lebih dari 8 tahun wilayah Gaza masih dibawah blokade Israel. Pintu perlintasan darat antara Gaza-Mesir yakni pintu Rafah semakin tidak jelas kapan dibuka. Akibatnya, Gaza kian mengalami krisis Kemanusiaan, jumlah pengangguran, dan jumlah warga Gaza yang hidup dibawah garis kemiskinan meningkat.
"Ratusan ribu pelajar di Gaza dimana kondisi keluarga mereka harus menerima resiko, hidup dibawah garis kemiskinan, tak mampu beli seragam sekolah, sepatu sekolah, jilbab, tas sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya," kata Ir.Hany selaku Manajer Koordinator Program di Yayasan Daarul Qur'an Wa Sunnah Gaza Palestina.
"Dari informasi yang saya terima, proses distribusi meliputi 5 wilayah di Gaza yaitu Gaza Utara, Gaza City, Gaza Selatan, Gaza timur dan Gaza Utara, terdapat 600 paket perlengkapan sekolah, bahkan seragam tsb nantinya dapat mereka pakai saat Lebaran, sedangkan proses disribusi selama 5 hari," ungkap Ir.Hany.
Suka dan bahagia meliputi para siswa dan siswa, juga ditemani oleh orang tua mereka, mereka menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada lembaga Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Indonesia, kepada pemerintah Indonesia, kepada para donatur serta salam hangat kepada seluruh rakyat Indonesia