REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keimanan dan kekafiran berkaitan erat dengan hidayah dari Allah SWT. Hal itu dinilai merupakan urusan dalam hati sehingga tidak bisa semena-mena diputuskan.
"Jangan terlalu mudah untuk mengatakan orang lain kafir," kata Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud kepada Republika, Kamis (25/6).
Marsudi mengaku akibat persoalan pengafiran ini justru timbul konflik bahkan hingga peperangan. Marsudi lantas meragukan apakah orang yang mengafirkan orang lain benar-benar sudah tahu orang tersebut layak divonis kafir.
Marsudi juga mengingatkan, upaya pengafiran yang tak bertanggung jawab dapat menimbulkan konflik. Menurut Marsudi, pengafiran bisa berujung pada korelasi orang kafir boleh dibunuh.
Ia pun mengimbau agar seluruh pihak tidak mudah menjatuhkan hukum atas keimanan seseorang