Sabtu 20 Jun 2015 15:23 WIB

Rupiah Melemah Jamaah Umrah Menurun

Jamaah umrah (ilustrasi)
Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh
Jamaah umrah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengatakan saat ini terjadi penurunan jumlah jamaah yang diberangkatkan pada Januari hingga awal Ramadan salah satunya akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

"Kurs rupiah yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat menunda keberangkatan untuk ibadah umroh," kata Sekretaris Jenderal Amphuri Budi Firmansyah yang dihubungi melalui telepon oleh Antara, Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan permintaan ibadah umrah periode Januari hingga awal Ramadhan tahun lalu dapat mencapai sekitar 600.000 orang, sementara, pada periode yang sama 2015 hanya mencapai sekitar 500.000 orang.

Dengan melihat perbedaan jumlah jamaah yang diberangkatkan tersebut, ia mengatakan target permintaan ibadah umrah pada 2015 diturunkan hanya sebesar 600.000 jamaah hingga akhir tahun, sedangkan, target pada tahun sebelumnya sebesar 700.000 jamaah hingga akhir tahun.

Ia mengatakan pada 2014, permintaan calon peserta ibadah umrah hanya dipengaruhi proses validasi visa yang lama yakni sebulan.

Namun, pada 2015, meskipun proses validasi visa telah dipercepat hingga 15 hari, permintaan bepergian berkurang dipengaruhi sejumlah hal yakni, pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, permintaan berkurang juga dipengaruhi isu gelombang panas yang menyebar dari India ke Timur Tengah dan pengaruh dari penyedia jasa perjalanan ibadah umroh bodong yang seringkali menipu jamaah.

"Ada isu gelombang panas yang dari India ke Timur Tengah, bisa 65 derajat Celcius," tuturnya.

Akibat kurs rupiah yang tinggi, ia mengatakan banyak jamaah yang menunda keberangkatan hingga Desember untuk melihat pertumbuhan ekonomi ke depan.

Ia mengatakan pelemahan rupiah akan berimbas pada meningkatnya biaya yang dikeluarkan jamaah sesuai dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurutnya, meskipun animo masyarakat tetap tinggi namun masyarakat terkendala biaya yang akan naik akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan stimulus positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ke depan.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (16/6) bergerak menguat tipis sebesar tiga poin ke posisi Rp13.323 dibandingkan posisi sebelumnya berada di Rp13.326 per dolar AS.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement