REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menganjurkan setiap sekolah untuk mengadakan pesantren kilat selama bulan suci Ramadhan. Direktur pendidikan agama Islam kementerian Agama, Amin Khaidari, mengatakan kegiatan pesantren kilat dilakukan untuk mengisi aktivitas ramadhan. Sehingga liburan sekolah menjadi lebih produktif dan bermakna.
"Dengan harapan juga memperkuat materi pelajaran yang disampaikan di kelas secara intrakurikuler. Jadi tidak hanya pengulangan materi sskolah. Tapi justru mengembangkan materi yang tidak bisa disampaikan di sekolah," ujar Amin kepada Republika, Jumat (19/6).
Kegiatan pesantren kilat menekankan kepada ibadah dan penuntasan pembacaan ayat suci quran. Namun, khusus untuk pelajar setingkat SMA dan SMK materi pesantren kilat akan ditambah dengan keilmuan tentang radikalisme, toleransi dan sebagainya. Selain itu, mereka juga akan diberi tambahan ilmu mengenai wawasan sosial lainnya.
Ia menjelaskan, penambahan materi pada tingkat SMA ini dikarenakan pelajar setingkat SMA sangat rawan dengan perilaku pergaulan yang menyimpang. Seperti penyalahgunaan narkotika, tawuran dan lainnya. Sehingga penambahan materi ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat pemahaman mereka mengenai agama dan kehidupan sosial.
Ia berharap keberadaan pesantren kilat yang dilakukan selama empat hari ini menjadi efektif bagi siswa untuk bekajar mengenai agama, taraweh dan sholat berjamaah. Selain itu, juga dapat melatih siswa untuk berinteraksi dengan yang lainnya.