REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa terpilih sebagai Lembaga Zakat nomor satu pilihan masyarakat Indonesia.
Pencapaian tersebut diraih berdasarkan hasil survei Perilaku Kelas Menengah dan Scorecard Index 2015 yang dilakukan SWA Inventure pada masyarakat kelas menengah di sembilan kota besar Indonesia periode Maret-April 2015.
Penyerahan anugerah tersebut diterima langsung Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi dalam acara Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015 di Jakarta, belum lama ini.
Ikhwan Alim, selaku panitia acara menjelaskan, ada tiga karakteristik kelas menengah. Pertama adalah knowledge ability, social connection (melek teknologi informasi), dan resource atau daya beli yang berlebih. Tiga karakteristik inilah yang yang menjadi tantangan dalam menggarap segmen kelas menengah.
Alim menyebutkan, anugeah Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015 diberikan pada perusahaan dan organisasi yang mampu menggarap segmen kelas menengah dengan baik. “Dalam hal ini Dompet Dhuafa berhasil menciptakan awarness dan hubungan dengan muzaki,” jelasnya.
Ada beberapa jenis segmen pasar, salah satunya adalah kelas menengah. Masyarakat yang termasuk di dalam kelas menengah adalah mereka yang berpengeluaran dua hingga 20 Dolar AS sehari (versi Asian Development Bank/ADB).
Pengeluaran tak hanya barang konsumtif atau hiburan tetapi juga dalam bentuk amal. “Penghargaan ini merupakan masukan untuk kami dalam mengelola kepercayaan dari donatur,” ucap Senior Manager Corporate Secretary Communication Dompet Dhuafa, Salman Alfarisi.
Sebagai lembaga zakat yang berkiprah lebih dari dua dekade, Dompet Dhuafa memelopori inovasi program-program pemberdayaan di bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan Social Development (Relief).
Di bidang Pendidikan, Dompet Dhuafa memiliki sekolah gratis bagi kaum dhuafa bernama SMART Ekselensia Indonesia di Bogor, Jawa Barat. Sejak 2004 hingga saat ini, lebih dari 300 siswa dari 26 Provinsi menerima manfaat program tersebut.
Selain itu, lebih dari 3.592 mahasiswa mendapatkan beasiswa pendidikan dan pembinaan dari Dompet Dhuafa sejak 2003. Di ranah pendampingan sekolah total sebanyak 131.360 jiwa menerima manfaat di 46 kota seluruh Indonesia.
Sementara di bidang Ekonomi, Dompet Dhuafa menjaring 9.797.689 jiwa di 11 provinsi di Indonesia. Di bidang relief, sebayak 675.628 jiwa menerima manfaat di 33 provinsi di Indonesia dan 18 negara.
Di kancah internasional, pencapaian terbaru Dompet Dhuafa sukses menggelar seminar tentang Islam untuk pertama kalinya di Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
Dalam seminar dibahas, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang meyakini keunggulan sistem demokrasi, Indonesia bisa menjadi wajah baru yang mengubah cara pandang masyarakat luas, terutama Barat, mengenai Islam.
Seminar bertajuk Islam in Nusantara: Diversity, Democracy, and Modernity tersebut terselenggara atas kerja sama Dompet Dhuafa dan Nusantara Foundation. Dalam seminar tersebut hadir para diplomat dan juga perwakilan lembaga-lembaga mulilateral, serta diikuti oleh lebih dari 150 peserta.