Jumat 19 Jun 2015 06:41 WIB

Meski Puasa, Pondok Modern Gontor Padat Kegiatan

Rep: c24/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu sudut kampus Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Foto: ikpmsidoarjo.blogspot.com
Salah satu sudut kampus Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan mulia. Kemuliaan bulan ini akan lebih bermakna dengan mendalami ilmu agama. Nuansa menuntut ilmu dan kegitan yang dinamis tak pernah henti di Pondok Modern Daarussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Salah satu dewan guru di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ustaz Jandi Zainal Abidin menceritakan tentang kondisi Ramadhan di Pondok Modern Gontor. Menurutnya, walaupun puasa berbagai macam kegiatan di pondok tetap berlangsung.

"‎Ramadhan di Pondok Gontor penuh kegiatan, baik kelas enam dan juga kelas lima. Kelas enam memiliki agenda yaitu pembakalan. Para santri akhir KMI (Kulliyyatul Mualimin al-Islamiyah) dibekali nilai-nilai pondok, wawasan, keilmuan sebelum mereka meninggalkan pondok 10 Ramadhan," ujar jandi saat dihubungi Republika, Kamis (18/6).

Dia menjelaskan, kelas lima KMI di Gontor sama dengan kelas 11 SMA, sedangkan kelas enam atau siswa akhir KMI sama dengan kelas 12 SMA.

Ustaz Jandi mengungkapkan setiap hari kelas lima KMI ada kegitan tadarus rutin, selain itu mereka juga harus menjadi panitia buka puasa bersama masyarakat setempat dan menyiapkan acara khataman Alquran.

Para santri kelas lima KMI, mempersiapkan acara Musyawarah Kerja (MUKER) Organisasi Pelajar Pondok Moderen (OPPM) dan Musyawarah Koordinator (MUKOOR), yang merupakan organisasi gerakan pramuka di Pondok Modern Gontor.

''Sebagain santri kelas lima lainnya ada yang bertanggung jawab menjadi panitia penerimaan calon santri baru,'' kata Ustaz Jandi menjelaskan.

Tak hanya para santri kelas lima dan kelas enam yang memiliki kegiatan selama Ramadhan, para dewan guru di Pondok Gontor juga memeiliki beragam kegitan.

Kesibukan para dewan guru, kata Ustaz Jandi, ada yang bertugas sebagai panitia ujian, ada juga yang menjadi panitia Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menyelesaikan tugas skripsi.

"Kesibukan dewan guru, selain menjadi panitia ujian, panitia ospek, panita KKN, menulis skripsi dan ujian di bulan Ramadhan serta membimbing para santri siswa kelas lima dan kelas enam," papar Ustaz Jandi menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement