REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seni bernafaskan Islami harus terus dimasukkan dalam kehidupan sehari-hari anak-anak untuk memfilter budaya yang menggerus moralitas.
"Sudah saatnya kita semua mendukung kesenian Islam mulai dari buku, musik, film, dan permainan anak,"kata Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif iHAQi ustaz Erick Yusuf, Selasa (16/6).
Pria yang akrab disapa Kang Erick ini berharap media berpihak dalam memberikan budaya dan contoh bagi anak-anak yang memuat moral agama, khususnya keislaman. Selain itu, masyarakat bersama pemerintah dapat melakukan upaya filtrasi terhadap hal yang merusak moral bangsa.
"Sehingga aura moral Indonesia terjaga. Jangan sampai seperti kasus dangdut koplo. Bagaimana coba kalau sudah begitu. Itu sudah tidak ada kepatutan," katanya mencontohkan.
Kang Erick menerangkan, seluruh elemen bangsa harus memperhatikan apa yang dikonsumsi anak melaluip penilaian estetika dan etika,
"Jadi hukumnya itu kita tidak hanya melihat seni itu sebatas estetika bagus tapi melanggar etika. Keduanya harus benar dan baik,"ujarnya.
Dia berharap para generasi muda Indonesia yang terjun dibidang teknologi game agar dapat menciptakan game keindonesiaan. Ia mencontohkan, salah satunya adalah game yang di dalamnya terdapat unsur kriminal dan pornografi, seperti perampokan ataupun wanita berbusana minim.
"Salah satu mengeser itu dengan cara kita semua mendoro agar indonesia bisa menghadirkan game yang mendidik moral. Dan tentunya pemerintah dapat berperan membendung itu semua,"ungkapnya.
Menurut Kang Erick, saat ini game sudah melampaui batas yang dapat merusak moral anak-anak bangsa. Saat ini sudah terlihat tidak sedikit anak-anak yang mencontoh perilaku sikap dan berpakaian dari games.