Selasa 16 Jun 2015 06:25 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, PBNU Siap Lakukan Rukyat

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, Ghazali Masruri mengatakan ormas PBNU siap melakukan rukyat untuk menentukan penetapan awal ramadhan yang akan dilakukan selasa besok. Ia menjelaskan, Rukyat akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar di 100 lokasi.

"Lokasinya di tempat strategis seperti bukit, menara, lepas pantai dan gunung. Jadi kita patokannya bukan kota atau darera," ujar Ghazali kepada ROL, Senin (15/6).

Ia menjelaskan, hasil rukyat akan diketahui sekitar pukul 18.30. Rukyat akan dilakukan oleh seluruh warga PBNU yang tergabung dalam pengurus lajnah falakiyah PBNU hingga tingkat kecamatan.  

Peralatan yang digunakan bervariasi.Salah satunya teropong bintang dan alat khusus yang dimiliki PBNU yang bukan hanya dapat mendeteksi bulan tapi dapat mendeteksi lain (Mobile observatory).

Ia mengatakan, dalam penetapan awal ramadhan PBNU tidak akan mendahului pemerintah. PBNU akan menyerahkan hasil rukyat kepda pemerintah untuk di itsbatkan.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama akan mengadakan sidang itsbat untuk menetapkan awal Ramadhan. Sidang itsbat akan dilakukan selasa besok di kantor kementerian agama Jakarta.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Machasin mengatakan kementerian agama sudah melakukan penyebaran undangan kepada ormas islam pimpinan pusat dan ahli astronomi untuk menghadiri sidang itsbat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement