Senin 15 Jun 2015 18:43 WIB

Muhammadiyah: Awal Ramadhan Pasti Serentak

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan,
Foto: FOTO ANTARA/ Saiful Bahri
RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas meyakini, hasil sidang isbat yang dilaksanakan pemerintah untuk menentukan tanggal jatuhnya 1 Ramadhan nanti tidak akan berbeda dengan tanggal yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah yaitu 18 Juni.

“Tidak mungkin beda, tidak akan ada perbedaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah,” kata Yunahar kepada ROL, Senin (15/6).

Yunahar mengatakan,  pada waktu Magrib, Selasa (16/6) besok, bulan masih berada dua derajat di bawah ufuk. Sementara pemerintah biasanya menetapkan mulainya Ramadhan bila bulan minimal sudah berada dua derajat di atas ufuk.

“Enggak mungkin pemerintah mau beda. Pemerintah itu minimal dua derajat di atas ufuk, ini dua derajat di bawah ufuk, jadi mustahil ada beda,” ujar Yunahar.

Seperti diketahui, PP Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari menetapkan tanggal mulainya Ramadhan 1436 H pada 18 Juni. Sementara pemerintah akan melaksanakan siding isbat untuk menentukan mulainya Ramadhan pada Selasa (16/6) besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement