Jumat 12 Jun 2015 15:05 WIB

Menjaga Estetika Ibadah di Masjid

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Siluet Muadzin cilik melintasi pentas saat acara peluncuran Gerakan Cinta Masjid Di Jakarta (10/6) malam.(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Siluet Muadzin cilik melintasi pentas saat acara peluncuran Gerakan Cinta Masjid Di Jakarta (10/6) malam.(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bidang Dakwah mengimbau agar umat Islam mengasah kemampuan beribadah di masjid agar tercipta.

"Ada yang baca iqra, melancarkan bacaan, kelompok tajwid, dan lainnya, sehingga jamaah yang belum tahu huruf tidak minder membacakannya,"kata Sekretaris Bidang Dakwah DMI Ahmad Yani kepada Republika, Jumat (12/6).

Selain itu, kata Ahmad, muadzin perlu dibina dzan yang dikumandangkan baik dalam bacaannya, suaranya, indah iramanya, dan baik pula orangnya. Upaya itu, menurutnya, perlu dilakukan juga terhadap pembinaan imam shalat.

"Termasuk tarawih saat Ramadhan yang tidak boleh terlalu cepat, karena shalat ada tumakninah (berhenti sejenak dengan tenang antara gerakan yang satu dengan berikutnya),"ungkapnya.

Karena itu, Ahmad mengatakan, DMI mendorong masyarat serta melakukan pelatihan khatib dan imam. Dia mencontohkan, tiga pekan lalu DMI Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung menyelenggarakannya.

"Kami memandu acara itu. Masjid-masjid secara bersama penting melakukan pengkaderan khatib dan imam,"ujarnya.

Sehubungan dengan Estetika Ibadah  Masjid, DMI juga menyediakan 100 mobil akustik yang bertugas menata sistem suara di masjid.

Mobil itu bisa diundang oleh masjid-masjid melalui DMI wilayah masing untuk perbaikan akustik masjid.

"Mungkin juga tata letak speaker yang tidak tepat lalu diatur lagi letaknya agar suara tidak berbenturan yangg menyebabkan suara menggema dan masih banyak lagi,"papar Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement