Kamis 11 Jun 2015 08:48 WIB

Isi Curhat Gadis 13 Tahun Korban Islamofobia

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Secarik kertas Islamofobia
Foto: Onislam
Secarik kertas Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Seorang gadis Muslim mendesak para pejabat sekolah  menambahkan kursus keberagaman dalam kurikulum. Menurutnya, ini cara untuk memperbaiki kesalahpahaman Islam yang tersebar luas di media.

"Media adalah aktor yang harus disalahkan dalam meningkatnya sentimen anti-Muslim karena telah menggambarkan Muslim sebagai teroris," kata Sumaiya Mahee dari sekolah menengah Kennedy-Longfellow, dilansir dari onislam.net, Kamis (11/6).

Baca Juga

Ia menambahkan, Muslim ditampilkan di TV sebagai teroris. Itu membuat orang berpikir seperti itulah normalnya seorang Muslim. Mahee menuliskan gagasan itu dalam sebuah esai tugas sekolah yang langsung tersebar luas dan membuatnya dikenal.

Berangkat dari kegelisahannya, Mahee mengaku telah mencapai titik didih menghadapi perlakuan tidak menyenangkan setiap hari. Pernah suatu ketika, Mahee, kakaknya, dan seorang teman baiknya berjalan pulang dari masjid sekitar tengah malam dengan jilbab mereka.

 

Pada saat itu, dua orang tertawa dan berkata, "Bahaya! Itu Muslim!" Mahee, yang hatinya sudah mendidih, berteriak, "Tunggu sampai kami datang setelah Anda! Anda tidak akan bertahan lebih lama lagi!"

"Jika seseorang memanggil saya teroris, saya tidak akan melakukan apa yang sudah saya lakukan. Saya akan mengajak anak-anak Muslim yang lain untuk menjelaskan pada orang-orang seperti apa Muslim yang sebenarnya," ucapnya menyesal.

Gadis muda itu melihat adanya harapan untuk meleburkan identitas "Kami vs Mereka".

Dia percaya sekolah harus mulai mengajarkan keberagaman dan mendorong siswa untuk berdialog secara terbuka menghadapi pertemuan antar budaya yang nyata. Meski, gadis itu sadar dibutuhkan waktu lama untuk mengubah pola pikir masyarakat.

"Sekolah harus mengajarkan siswa bahwa kita berjalan bersama-sama meskipun kita memiliki latar belakang yang berbeda. Itu langkah pertama dalam membuat perubahan," katanya.

Amerika Serikat adalah negara dengan minoritas Muslim di antara total populasi 6-8 juta jiwa. Sebuah survei di AS juga mengungkapkan bahwa mayoritas orang Amerika tidak banyak tahu tentang Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement