Senin 08 Jun 2015 11:31 WIB

Karawang Gelar MTQ XXXVI

Salah satu perlombaan MTQ di Indonesia.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/ca
Salah satu perlombaan MTQ di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,Karawang Gelar MTQ XXXVI

KARAWANG -- Sebagai upaya menyiarkan nilai-nilai agama Islam dan upaya membumikan Alquránari Pemkab Karawang menggelar perhelatan akbar Musabaqoh Tilawatil Qurán (MTQ) 2015. MTQ kali ini dipusatkan dihHalaman kantor camat Kotabaru dan  dibuka langsung oleh PltBupati Karawang Cellica Nurachadiana, Sabtu, (7/6).

Ketua  Lembaga Pengembangan Tilawatil Qurán (LPTQ) Kabupaten Karawang, Hadis Herdiana  

tema yang di usung pada MTQ ke XXXV adalah ‘MTQ merupakan sarana ukhuwah islamiyah untuk mewujudkan Kabupaten Karawang yang aman, sejahtera, dan baldatun toyibatun warobun ghofur.

Dikatakan Hadis, kegiatan MTQ ini berlangsung dari tanggal 6-10 Juni 2015 dan diikuti oleh 30 kafilah MTQ kecamatan se Kabupaten Karawang. Sedangkan kegiatannya meliputi tujuh cabang yang diperlombakan yaitu Cabang Tilawah, Tahfisz, Tafsir Qur`an, Khatil Qur`an (kaligrafi), Fahmil Qur`an ( MFQ), Syahril Qur`an (MSQ), serta membaca dan menulis isi kandungan Alquran (M2KQ) dengan jumlah peserta sebanyak 573 orang.

“Aabila dalam MTQ kali ini terdapat peserta terbaik, maka Karawang akan mengirimkan duta di tingkat provinsi ataupun nasional,” ujarnya.

Plt Bupati Karawang Cellica merasa gembira dengan penyelenggaraan MTQ selalu meriah sekaligus mendapat respons dari masyarakat. Hal ini, kata dia, menjadi salah satu ciri bahwa kecintaan ummat Islam di Kabupaten Karawang begitu besar terhadap kitab suci Alquran.

“Semua ini dapat dijadikan sebagai barometer bahwa pembangunan di bidang keagamaan melalui MTQ, banyak memberikan manfaat bagi pembinaan kehidupan beragama,” katanya.

Kitab suci Alquran memang harus selalu dimasyarakatkan. Sebab Alquran bukan saja memiliki nilai-nilai keagamaan yang tinggi, tetapi juga mengisyaratkan makna sosial kemasyarakatan yang universal. Walaupun Alquran diturunkan di tengah-tengah masyarakat arab, akan tetapi nilai-nilai ajarannya selalu universal, relevan dengan situasi dan kondisi apapun.

Plt. Bupati mengatakan bahwa Alquran sejak diturunkan mempunyai kekhasan tersendiri. Baik cara, ciri maupun sifatnya, lahir di tengah-tengah manusia melalui jalan yang paling mungkin bisa ditempuh dan diterima oleh ummat manusia. Ini, kata dia, karena Alquran memang diperuntukan bagi seluruh ummat manusia di setiap zaman

“Tidak pernah memilih dan memilah suatu masyarakat dan menjadi rahmat serta petunjuk bagi manusia. Disamping itu, Alquran merupakan wujud yang berdimensi ganda yaitu sakral dan mendunia, karena merupakan wahyu dari Allah SWT,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement