Jumat 05 Jun 2015 12:40 WIB

Hotel Siti Buah Keyakinan Patungan Usaha

Hotel Siti
Foto: yusufmansur.com
Hotel Siti

Oleh: Hafidz Muftisany

 

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Taklim dan belajar agama tidak mesti di mibar-mimbar masjid. Setiap jengkal tanah yang Allah ciptakan adalah arena menyampaikan nilai-nilai agama Allah. Termasuk salah satunya di hotel. Umat Islam bisa fokus mengadakan pelatihan keislaman dengan fasilitas yang nyaman. Semakin nyaman jika hotel yang dipakai adalah milik sendiri.

Hotel milik sendiri itulah yang akhirnya berdiri sejak dicetuskan idenya oleh Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur. Hotel Siti, yang beralamat di  Jalan M Toha, Kota Tangerang, Banten ini adalah hotel patungan dari umat. Hotel akan diperuntukkan bagi jamaah yang hendak umrah, pelatihan keislaman dan taklim.

Ustaz Yusuf dalam soft launching Hotel Siti, Jumat (29/5) menjelaskan berdirinya hotel dari patungan usaha ini bukanlah bisnis. "Ini adalah gerakan, sebuah penyadaran bagi kita kalau kita berkumpul kita bisa berbuat banyak," ungkapnya kepada ROL.

Peluncuran Hotel Siti diawali kajian oleh Ustaz Yusuf Mansur dilanjut mabit dan shalat tahajud berjamaah. Jamaah yang hadir saat soft launching adalah para pemilik saham dari gerakan patungan usaha.

Ustaz Yusuf menambahkan gerakan patungan seperti ini bisa dipakai oleh negara. Semisal ada proyek pembangunan MRT, tinggal dibagi bebannya kepada jumlah penumpang. Masyarakat akan lebih diuntungkan karena tak hanya bertindak sebagai konsumen tapi pemilik langsung dari hasil usaha tersebut.

"Saya percaya negara bisa dibangun dengan recehan," ujarnya.

Masyarakat Indonesia pada dasarnya sudah melakukan patungan dalam banyak hal. Jika ada warga yang meninggal, para tetangga secara sopntan patungan untuk meringankan beban keluarga yang wafat. "Pun jika ada hajat, ada yang nyumbang gula, beras, macem-macem. Masyarakat kita sudah terbiasa patungan," paparnya.

Ustaz Yusuf memahami jika ada kekhawatiran masyarakat terkait pengumpulan dana untuk investasi seperti ini. Maka ia mensyaratkan pengurus patungan harus orang yang amanah. Ia pun bisa memahami jika ada regulasi yang diatur pemerintah terkait investasi.

"Sekarang kita sudah bentuk koperasi. Saya berterima kasih sama pemerintah dan OJK yang membimbing. Hotel Siti ini siap melantai di bursa," ujarnya.

Ustaz asal Betawi ini pun mewanti-wanti agar amanah yang dititipkan umat tidak diselewengkan. "Jaga niat, jangan sampai ada yang korupsi. Sampai harga cangkir nggak boleh dilebihin, haram hukumnya," tegasnya.

Meski tidak memakai embel-embel syariah, Hotel Siti ditegaskan Ustaz Yusuf Mansur akan sarat nuansa Alquran. Santri-santri Daarul Qur'an akan membacakan secara langsung Alquran di lobi hotel. Pengunjung juga akan diingatkan waktu-waktu shalat berjamaah. "Di sini teken kesepakatan mau shalat Dhuha dan dibangungin buat shalat tahajud," terang Ustaz Yusuf.

Ustaz Yusuf melihat ada keuntungan dakwah jika hotel dimiliki sendiri oleh umat. Umat bisa membuat peraturan yang mengajak pengunjung agar lebih dekat dengan Allah. "Bisa nggak kita kasih duit ke 270 orang agr terus rajain shalat Dhuha? nggak bakalan mau," sebutnya. Namun dengan Hotel Siti, 270 hunian bisa serentak menghadap Allah. Keuntungan tersebut yang bakak dinikmati para pemegang saham patungan usaha.

Keuntungan dari patungan usaha ini juga akan digunakan untuk dakwah tahfiz Alquran. Pemegang saham akan mendapatkan bagian jika keuntungan mencapai delapan persen. "Lebih dari delapan persen semua kelebihannya untuk tahfiz," sebutnya.

Ketua Harian Ponpes Daarul Qur'an, Ustaz Ahmad Jameel mengaku bersyukur dengan peresmian Hotel Siti tersebut. "Alhamdulillah perizinannya sudah selesai sehingga bisa dilaunching," paparnya. Hotel ini akan fokus untuk mengajak pengunjungnya beribadah kepada Allah.

Kegiatan yang dilakukan pun nantinya akan banyak berisi taklim maupun untuk transit jamaah umrah sebelum ke bandara. Selain itu akan diperketat agar yang berkunjung benar-benar aman secara syariah. "Kalau pasangan ya harus suami istri atau mahramnya," ujarnya.

Selain itu akan dibangun satu menara yang khusus diperuntukkan bagi Pondok Pesantren Daarul Qur'an Premium. Program ini menyasar kalangan eksekutif yang ingin belajar agama Islam lebih mendalam dengan tinggal di hotel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement