REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Sulsel Dr Hj Nurul Fuadi mengatakan, fenomena prostitusi "online" harus disikapi dengan menggiatkan sosialisasi tentang dampak negatif pergaulan bebas tersebut.
"Karena itu, kami menginisiasi menggelar dialog publik tentang fenomena prostitusi 'online'," kata Nurul di Makassar, Selasa Malam.
Menurut dia, kegiatan ini digelar dalam menyikapi maraknya prostitusi "online" untuk memberikan pencerahan memahami dampak negatif Iinformasi dan Teknologi (IT) itu, juga untuk dapat mengarahkan putri-putrinya tidak masuk dalam area maksiat berbasis IT tersebut.
Dia mengatakan, saat ini IT merupakan hal yang semua elemen masyarakat termasuk anak muda malah usia dini mampu mengaksesinformasi melalui IT. Karena itu, lanjut dia, sebagai pencegahan dini muslimat NU sebagai organisasi sosial kemasyarakatan nemiliki tanggung jawab untuk pencegahan dini kepada kaum perempuan khususnya usia produktif untuk tidak melakukan zina sebagai sesutau yang diharamkan dalam agama dengan metode sangat canggih.
"Prostitusi 'online' dapat ditinjau dari perspektif agama, kesehatan dan sosial dari kehidupan keseharian kita," katanya.