Selasa 26 May 2015 16:38 WIB

MUI: Klarifikasi Jilbab TNI Mengecewakan

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah wanita TNI melakukan atraksi kemampuan diri.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah wanita TNI melakukan atraksi kemampuan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma’ruf Amin mengungkapkan kekecewaannya terhadap klarifikasi Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen) TNI yang menyatakan belum membolehkan Wan TNI berjilbab.

“Sangat disayangkan. Kalau hanya jilbab dalam pakaian sehari-hari, itu bukan sesuatu yang baru,” ujar KH. Ma’ruf Amin kepada ROL, Selasa (26/5).

Kiai Ma’ruf Amin sangat mengharapkan wacana diperbolehkannya jilbab TNI itu memang seperti yang selama ini diberitakan. Artinya, jilbab bisa digunakan dalam pakaian dinas, bukan hanya dalam pakaian sehari-hari.

“Di negara-negara lain saja bisa. Indonesia sebagai negara Muslim terbesar seharusnya juga bisa menerapkan peraturan semacam itu,” tambahnya. Menurut Kiai Ma’ruf, klarifikasi itu mengecewakan masyarakat yang sudah menyatakan dukungan terhadap pernyataan positif Panglima TNI.

Pekan lalu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan sinyal positif yang memperbolehkan Wan TNI berjilbab. Sejumlah kalangan, termasuk MUI dan ormas-ormas Islam, telah menyambut baik pernyataan Panglima TNI ini.

Namun, Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal M. Fuad Basya membantah wacana tersebut saat dihubungi ROL, Selasa (26/5). Menurutnya, belum ada aturan yang mengizinkan korps wanita di TNI untuk berjilbab. Pernyataan panglima TNI itu bukan jilbab untuk pakaian dinas, melainkan hanya pakaian sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement