Senin 25 May 2015 14:41 WIB

Ilmu Santri Harus Diamalkan ke Tengah Masyarakat

Rep: c28/ Red: Indah Wulandari
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Sosok santri sejati harus mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama di pondok pesantren kepada seluruh masyarakat.

“Pasalnya ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat diamalkan,” jelas pemimpin Pondok Pesantren Daaru Ulil Albaab (Ponpes Dua), Tegal, Jawa Tengah Soekarno M Noor,  akhir pekan lalu.

Soekarno menginginkan seluruh santri agar menjadikan dirinya sebagai manusia yang bertakwa kepada Allah. Lantaran ketakwaanlah yang dapat menangkal gangguan setan.

 

“Isilah dalam hatimu iman kepada Allah, akidah yang mantap yang tidak bercampur dengan keragu-raguan kepada-Nya,” jelasnya.

 

Soekarno mengimbau agar selalu berpedoman dan berpegang teguh terhadap Alquran dan hadits. Dengan pedoman tersebut, ujarnya, semua akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

 

“Pesantren memiliki peran penting untuk memajukan bangsa dan negara dengan landasan syariah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad  SAW,” katanya.

 

Soekarno meminta selama liburan semester ini, Soekarna berharap para santri, agar memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitranya. Menujunjung tinggi nila-nilai Islam, menjaga moral dan akhlak yang baik.

 

“Sampaikan dakwah kepada masyarakat dengan santun tidak, dengan pendekatannya yang harmonis, tunjukkan bahwa santri memiliki peran penting dalam perubahan bangsa,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement