REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para santri di Pondok Pesantren Fajar Dunia Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi mengikuti Literasi Keuangan Syariah dan kewirausahaan.
Kegiatan yang berlangsung pada 20-22 November 2024 ini merupakan kerja sama NU Care-LAZISNU PBNU menggandeng PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah).
Pelatihan yang mengusung semangat dalam memperkuat pemahaman santri tentang pengelolaan keuangan ini juga turut bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren PBNU dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan diikuti oleh 500 santri.
Wakil Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifqoh menerangkan kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi berbagai pihak untuk membekali para santri tentang pentingnya pengelolaan keuangan dan kewirausahaan.
“Ini bagian dari program kolaborasi kami di LAZISNU dengan Prudential Syariah dan juga lembaga, badan otonom, serta pesantren NU. Tujuannya untuk membekali santri-santri dengan pengetahuan penting di dunia keuangan syariah juga kewirausahaan,” jelas Anik di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Perwakilan dari Prudential Syariah, Nurofiq Jahuri mengungkapkan edukasi dan literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar saat dewasa bisa dengan bijak mengelola keuangan.
“Edukasi dan literasi untuk santri ini penting ditanamkan sejak dini, untuk memahami keuangan syariah serta bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak. Harapan kami, dengan adanya literasi ini, santri bisa memahami pentingnya keuangan syariah,” ucap Nurofiq.
Pengurus RMI PBNU, Ahmad Shofie Azzaki menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan Literasi Keuangan Syariah bagi para santri.
“Kami berharap santri di seluruh Indonesia terus meningkatkan pemahaman mereka agar merdeka secara ekonomi, agar dapat memberikan kontribusi penting bagi bangsa,” harapnya.
BACA JUGA: Siapa Hayat Tahrir Al-Sham di Balik Pemberontakan Suriah yang Kini Memanas Lagi?
Pada kegiatan tersebut, perwakilan dari IPNU, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan materi tentang kewirausahaan kepada para santri.
“Bahwa penting bagi para santri membangun jiwa wirausaha sebagai bekal hidup mandiri. IPNU pun punya program Lekas (Lembaga Ekonomi Kreatif Santri dan Pelajar), yang menjadi wadah untuk membina santri yang ingin belajar dan mengeksplorasi dunia usaha. Kami ingin mereka bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang wirausaha melalui wadah ini,” terang Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU ini.