REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mendorong pembangunan road map pemanfaatan air di Indonesia.
Untuk itu, LPBI NU menggelar seminar nasional tata kelola air bertajuk "Mencegah Mata Air Menjadi Air Mata" di Kantor PBNU, Jakarta pada Rabu (20/5).
Perwakilan pemerintah, ormas, LSM, dan institusi pendidikan hadir untuk berbagi pandangan untuk mewujudkan pengelolaan air yang lebih bermanfaat untuk masyarakat luas.
"Beberapa ide yang muncul akan menjadi rekomendasi dalam pelaksanaan Muktamar NU ke-33 nanti," ujar Ketua LPBI NU Avianto Muhtadi.
Ia mengaku akan mendorong LPBI NU di daerah untuk menyebarkan pentingnya isu pengelolaan air. Ia juga mendorong lahirnya gerakan untuk ikut mengawasi aturan tentang Lingkungan Hidup. Bahkan, isu tersebut akan menjadi pembahasan khusus dalam muktamar nanti.
Menurut Avianto, isu tata kelola air sangat penting untuk dibahas. Ia mengatakan, pengelolaan sumber daya air sejatinya untuk kemakmuran rakyat.
Keputusan Mahkamah Konstitusi membatalkan UU Sumber Daya Air, kata Avianto, telah mengingatkan pemangku kepentingan untuk memperbaiki aturan tata kelola air hingga berpihak pada kemakmuran rakyat.
"Permasalahan ini membutuhkan solusi bersama pemangku kepentingan yaitu pemerintah, perusahaan, dan masyarakat," ujarnya.