REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) meminta Polri untuk memberantas masalah prostitusi. BKMT menilai Polri harus bisa turut serta mengatasi tantaangan tersebut bersama pihak-pihak lain.
"Saya ingin polisi bisa tegas dan berada paling depan untuk memberantas prostitusi," ujar Ketua BKMT Tutty Alawiyah kepada ROL, Senin (18/5). Tutty pun ingin Polri bisa mengatasi masalah ini secara menyeluruh dan bukan hanya kasus-kasus yang mencuat di permukaan.
Tutty menyatakan generasi muda Indonesia sudah terkena imbas prostitusi. Angka pengguna prostitusi di Indonesia terus meningkat. Tutty menyatakan, pada 2005 Indonesia berada di peringkat ketujuh. Sementara saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua di bawah India.
"Saya harap polisi bisa membongkar seluruh praktik prostitusi terselubung di Indonesia guna menyelamatkan generasi muda," ujar Tutty. Ia mengatakan, untuk mewujudkan hal itu seluruh pihak baik ulama, polisi, pemerintah, guru, atau keluarga harus turun bersama.
Tutty pun telah menyampaikan pendapatnya tersebut dalam pertemuan Kapolri Jendral Badrodin Haiti dengan para ulama di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu (13/5). Tutty yang juga Ketua MUI melihat silaturahim tersebut sebagai langkah positif untuk mewujudkan sinergi ulama dan Polri.
"Apalagi, latar belakang Pak Badrodin sendiri adalah orang pesantren," ujar Tutty.