Senin 18 May 2015 20:31 WIB
Kontroversi Nada Alquran

Kicauan Menag, Doa pun Dikaitkan dengan Langgam

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kicauan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di akun twitter @lukmansaifuddin soal bacaan Alquran dengan langgam Jawa menarik respons para netizen. Doa-doa yang dikicaukan Menag pun banyak mendapat respons.

“Ya Allah, aku mohon ampun dan ampun. Dan berlindung pada-Mu dari prasangka, praduga, dan segala kesalahpahaman,” demikian isi doa menag. Tweet yang diberi hashtag #doapagi ini disambut dengan berbagai komentar soal langgam Jawa.

Baca Juga

“Maksud hati memberi warna baru. Namun, muncul kontroversi,” komentar seorang netizen, @JalaludinKamal.

“Semua boleh dijawakan, menteri jawa, pejabat jawa, dirut komis jawa, timses jawa, agama dijawakan no way!!!” kicau yang lain, @HA5Yahya. Bahkan, beberapa akun twitter menyuruh Lukman mundur dari jabatannya sebagai Menteri Agama, kata @Aliwardh.

Komentar serupa juga masih bermunculan di-kicauan terbarunya, Senin (18/5). “Mata kebencian melihat segalanya buruk. Mata cinta melihat semuanya indah. Mata hati melihat dengan nurani,” tulis Lukman satu jam yang lalu.

Sejumlah netizen yang mendukung gagasan Menteri Agama mengomentari tweet ini dengan nada positif. “Sing sabar pak Lukman, Gusti Allah mboten sare,” tulis netizen itu dalam bahasa Jawa. Yang sabar pak Lukman, Gusti Allah tidak tidur.

Namun, respons netizen tetap berlanjut. “Pak, shalat pakai kaos kutang/singlet sah, tapi apa sopan, begitu juga baca Alquran. Boleh pakai lagu apa saja, tapi apa sopan?” tulis seorang pengguna twitter. “Lain kali bikin inovasi berantas mafia haji aja, pak Menteri,” saran netizen lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement