Senin 18 May 2015 02:51 WIB
Pra-Muktamar NU ke-4 Zona Sumatera

Di Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Ulama NU Diulosi

Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan
Foto: NU Online
Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seluruh ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama yang hadir dalam Pra-Muktamar zona Sumatera diulosi sebagai upacara adat dan lambang penerimaan sebagai anggota keluarga.

Dalam pembukaan pra-muktamar di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Medan, Ahad (17/5), pengulosan dilakukan terhadap Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj, Rais Am NU Mustofa Bisri, dan tokoh NU lainnya seperti Solahuddin Wahid, Slamet Efendi Yusuf, dan Marsudi Syuhud.

Pengulosan juga dilakukan terhadap nahdliyin dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau yang mengikuti pra-muktamar tersebut.

Pengulosan itu dilakukan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Ketua PWNU Sumut Afifuddin Lubis, dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan yang merupakan Wakil Ketua PWNU Sumut.

Ketua PWNU Sumut Afifuddin Lubis mengatakan, pengulosan tersebut merupakan bentuk penerimaan dan anggapan bahwa ulama dan tokoh NU dari berbagai daerah itu telah dianggap bagian dari masyarakat Sumut.

Dalam konsep adat, pengulosan tersebut juga bentuk harapan dan membangkitkan semangat bagi ulama dan tokoh NU yang berkunjung ke provinsi itu.

"Namanya 'manggobak tondi' atau membangkitkan semangat mereka sebagai tamu kita," katanya didampingi Bendahara Panitia Pra-muktamar Pasiruddin Daulay.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengungkapkan kegembiraannya dengan upacara adat tersebut, apalagi diberikan dalam kegiatan besar seperti pra-muktamar.

"Saya bangga dan bersyukur karena ulos sebagai simbol 'ukhuwah' (persaudaraan)," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement