REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Selain menyediakan ruang ibadah, sejumlah universitas di Korea kini menawarkan makanan halal untuk para mahasiswa Muslim. Hanyang University bahkan telah menyediakan dapur terpisah.
"Sebelumnya kami harus menghabiskan lebih dari 10.000 won (setara dengan 9,15 dolar AS) untuk makan, tapi kini hanya 3.000 won untuk makan di sekolah," kata Jafar (24) seorang mahasiswa asal Pakistan, dilansir onislam.net, Jumat (15/5).
Ia mengungkapkan mahalnya harga makanan halal di sebuah restoran tua di Itaewon, Seoul, tempat ia biasa membeli makan. Menurutnya, ini berita sangat baik bagi para siswa Muslim, yang menjadi minoritas di sana.
Sejong University menawarkan makanan halal dalam daftar menu sejak musim semi tahun ini. Hal ini menyusul langkah beberapa universitas lain yang telah menawarkan hal serupa bagi mahasiswa Muslim.
Tidak hanya menjual makanan halal di kantin mahasiswa sejak tahun 2013, Hanyang University bahkan telah membangun dapur terpisah untuk siswa Muslim di asrama kampus Seoul dan Ansan tahun ini.
Ewha Womans University juga menyediakan kamar mandi khusus Muslim dan dapur untuk menyiapkan makanan halal di samping ruang ibadah. Sun Moon University, yang didirikan Unification Church, juga mulai menjual makanan halal di kantin mahasiswa tahun ini.
Menurut data Federasi Muslim Korea Muslim (KMF), ada sekitar 120 ribu sampai 130 ribu Muslim yang tinggal di Korea Selatan, baik pribumi maupun pendatang. Mayoritas penduduk Korea Selatan terdiri dari pekerja migran dari Pakistan dan Bangladesh.