REPUBLIKA.CO.ID,Kelompok muslim di Rusia seringkali kali menjadi kambing hitam terhadap berbagai aksi ekstrimisme di negara bekas Uni Soviet ini.
Sejak runtuhnya komunisme di dunia global, paham ajaran Islam cenderung menjadi sasaran segala masalah praktek radikalisme dan pemberontakan. Hal ini juga berlaku di Rusia. Itulah yang mengilhami misi seorang cendikiawan dan intelektual muslim Rusia, Maksud Ibnugadzharovich Sadikov atau lebih dikenal dengan Maksud Sadikov.
Ia salah seorang cendikiawan muslim terkenal pada era 1990an hingga awal 2000an. Namanya semakin terkenal setelah pandangannya yang menolak pemahaman Islam yang radikal di Rusia, hingga harus merenggut nyawanya setelah menjadi korban penembakan.
Maksud Sadikov merupakan muslim Rusia asal Republik Dagestan, ia dilahirkan di Republik Dagestan tepatnya di desa Archib, Distrik Charodincky pada 16 Maret 1963.
Sadikov dibesarkan dalam keluarga muslim Dagesta yang memang peduli akan pendidikan. Semasa remaja, ia telah mengaggumi cara hidup para sufi.
Ia pun menjadi pengikut seorang sufi Dagestan terkenal yang juga ulama kharismatik Syekh Afandi Al Chirkawi.
Sadikov merupakan sedikit dari umat Islam Dagestan yang memantapkan dirinya menimba ilmu di Moskow. Ia menempuh awal pendidikan tinggi pertamanya di Moscow Temiryazev Agricultural Academy pada 1981 hingga 1986.
Ia melanjutkan studi masternya di kampus yang sama, dan memfokuskan pada bidang Ekonomi Manajemen pada 1987 hingga 1990. Usai menamatkan program master, berselang empat tahun kemudian Sadikov memantapkan diri mengambil program doktor administrasi pemerintahan di Lomonosov University Moskow.