Selasa 12 May 2015 04:00 WIB

Begini Cara Lembaga Zakat Tobatkan Pelaku Prostitusi

Rep: c31/ Red: Indah Wulandari
Prostitusi online terkait tuntutan gaya hidup.
Foto: Antara
Prostitusi online terkait tuntutan gaya hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya ragam jenis prostitusi di tengah lingkungan akhir-akhir ini menjadi penanda bagi masyarakat agar segera menuntaskannya melalui solusi pemberdayaan ekonomi yang mengantar para pelakunya sekaligus bertobat.

Direktur Indonesia Magnificent Zakat (IMZ) Nana Mintarti mengamini bahwa pihaknya sudah menjalankan program-program perbaikan agar para pelaku tuna susila kembali ke norma-norma kehidupan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.

“Untuk di Surabaya, waktu lokalisasi Dolly masih ada kita lakukan pelatihan ekonomi produktif, pengajian anak-anak dan ibu-ibu. Biasanya berupa yasinan,” kata Nana, Senin (11/5).

Program ekonomi produktif lebih kepada memberikan alternatif modal usaha kepada tuna susila. Namun, kata Nana, sebelum pemberian modal tersebut biasanya sudah diberikan pelatihan keterampilan usaha.

Selain kawasan Dolly, Direktur IMZ ini juga sudah menyasar kawasan Tanah Abang. “Kalau di Tanah Abang ini kita lebih menyasar kepada generasi mudanya seperti mengadakan ceramah, taklim. Lebih ke arah penyadaran” ujarnya.

Langkah tersebut tidak serta merta lancar, Nana tetap mengalami hambatan.

“Mulai usaha itu tidak mudah. Mereka akan berpikir untuk hidup hari itu saja dan membandingkan keuntungan usaha dengan keuntungan protitusi yang sebelumnya mereka dapatkan,” ujar Nana menjelaskan.

Hambatan lainnya, kenyataannya para pekerja sosial tidak mudah diterima langsung di lingkungan mereka. Nana mengakui, harus ada trik-trik jitu agar diterima.

Cara yang digunakan adalah mendekati dan membina secara kelompok atau jamaah agar hidup mereka tertata dan beralih ke usaha yang lebih halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement