Senin 11 May 2015 18:28 WIB
Prostitusi Artis

Imam Besar Masjid Istiqlal: Prostitusi, Bagian dari Kapitalisme Global

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
prof ali yakub imam besar Masjid Istiqlal Jakarta
Foto: foto damanhuri zuhri/republika
prof ali yakub imam besar Masjid Istiqlal Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub menilai prostitusi adalah bagian dari kapitalisme global. Kemiskinan atau desakan ekonomi hanya faktor pendamping.

“Apakah para artis itu miskin atau tidak punya uang? Saya kira tidak. Saya tidak sependapat dengan orang yang mengatakan pelacuran itu semata-mata karena alasan kemiskinan. Prostitusi adalah bisnis yang digerakkan oleh kapitalisme global, termasuk gaya hidup,” ujarnya kepada ROL, Senin (11/5).

Justru di negara yang pendapatannya lebih tinggi dibandingkan Indonesia, pelacuran lebih banyak. Bedanya, pengelolaan mereka lebih rapi. Ali Mustafa pun mengisahkan pengalamannya ketika menginap di sebuah hotel di negara maju. Tawaran-tawaran prostitusi seperti itu menyebar lewat kartu nama.

“Kalau alasannya kemiskinan, seharusnya di negara maju tidak ada pelacuran. Mungkin kemiskinan adalah salah satu faktor, tapi tidak semata-mata. Uang 200 juta untuk satu jam praktik prostitusi, kalau untuk mendirikan rumah yatim, membangun masjid, dan mengelola pesantren sudah dapat berapa?” tuturnya.

Ali Mustafa menambahkan, cukong yang berada di balik bisnis prostitusi sangat banyak. “Mucikari itu hanya anak-anaknya, mereka harus menyetorkan uang kepada cukong. Ini yang membuat bisnis prostitusi sulit diberantas. Prostitusi di kalangan artis itu sudah saya dengar sejak tahun 1980-an," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement